Home » Pembangunan » ITJEN KEMEN PUPR TUTUP MATA ???. AROMA ARISAN PROYEK ALA BBWS BRANTAS (BAGIAN 2)

ITJEN KEMEN PUPR TUTUP MATA ???. AROMA ARISAN PROYEK ALA BBWS BRANTAS (BAGIAN 2)

Views : 770 views
ROB Sidoarjo 1

Surabaya, JP.

Seperti diberitakan di edisi sebelumnya, aroma arisan proyek ala BBWS Brantas yang hanya beranggotakan Trio Kwek Kwek sulit tersentuh hukum maupun terendus aparat penegak hukum. Hampir bisa dipastikan apabila pelaksanaan pembangunan proyek yang pendanaan APBN nya bertahap, maka pemenang lelang akan jatuh ke perusahaan yang patut diduga berafiliasi dengan pemenang pembangunan tahap 1(pertama, red.).

Dugaan adanya ijon di setiap Tahun Anggaran (TA) pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah di tubuh BBWS Brantas Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) ini sangatlah kental, dan terkesan ada lobi-lobi khusus yang dilakukan Trio Kwek Kwek kepada oknum pejabat Ditjen SDA yang dalam hal ini para oknum mantan pejabat BBWS Brantas.

Pada edisi sebelumnya, Media JP mengupas adanya aroma arisan proyek pada pelaksanaan Pembangunan Afvour Watudakon yang pembangunannya dimulai dari TA 2020 sampai saat ini, maka di edisi kali ini Media JP akan mengupas adanya aroma arisan maupun dugaan ijon di proyek Afvour Buntung Kabupaten Sidoarjo yang dimulai dari TA 2019, 2021 dan 2022.

Pada TA 2019 nama kegiatan pembangunan yakni Pengendalian Banjir Afvour Buntung Kabupaten Sidoarjo, Kode Tender 47253064, HPS Rp. 24.102.451.334,-, pemenang lelang PT. Kharisma Bina Konstruksi yang beralamat di Jl. Galunggung Raya No.15 Kedundung Magersari Mojokerto dengan nilai penawaran Rp. 19.186.373.000,- (79%).

CV.Diajeng abaikan keselamatan tenaga kerja

TA 2021 Kementerian PUPR melalui Ditjen SDA kembali menggelontorkan APBN untuk lanjutan pembangunan di Afvour Buntung dengan nama pekerjaan Pembangunan Perkuatan Tebing Afvour Buntung Kabupaten Sidoarjo, Kode Tender 70543064, HPS Rp. 8.336.440.000,-, pemenang tender PT. Busur Kencono yang beralamat di Jl. Basuni No.95 Sooko Kabupaten Mojokerto dengan nilai penawaran tidak wajar yakni senilai Rp. 5.919.278.100,- (71%).

Sementara pada TA 2022 nama kegiatan pembangunan pada Afvour Buntung dirubah oleh Satker SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Brantas menjadi Pembangunan Pengendalian Banjir Rob Sidoarjo, Kode Tender 79787064, HPS Rp. 9.200.000.000,-, pemenang CV. Diajeng beralamat di Jl. Galunggung Raya No.15 Mojokerto dengan nilai penawaran yang tidak wajar yakni Rp. 5.519.997.140,- (60%). Nama kegiatan tersebut dibuat seolah-olah tidak ada kaitannya dengan Afvour Buntung.

Rumor yang beredar di kalangan aktifis anti korupsi maupun di kalangan wartawan yang ada di Jawa Timur, pemenang tender TA 2019, 2021 dan 2022 pada kegiatan proyek Pembangunan Afvour Buntung (walaupun di TA 2022 berganti nama paket kegiatan) masih berafiliasi dan diduga merupakan anggota Trio Kwek Kwek.

BPW Jawa Timur LSM Aliansi Perduli Indonesia Jaya (APIJ) kepada media JP Online mengatakan bahwa kemungkinan besar pemenang lelang/tender pada kegiatan pembangunan yang pendanaannya bertahap tersebut masih ada hubungan kekerabatan/berafiliasi, dikarenakan agar kekurangan item pekerjaan di TA sebelumnya bisa ditutupi di TA berikutnya.

“ Dugaan adanya praktek ijon pada paket pekerjan yang pembangunannya bertahap seperti itu kemungkinan besar untuk menutupi kekurangan pekerjaan di tahun sebelumnya, apalagi kalau pengguna/barang jasa Pemerintah yang dalam hal ini BBWS Brantas memberikan masa pemeliharaan pekerjaan selama 1 Tahun Anggaran, hal ini tentu saja dapat meringankan pelaksana sebelumnya dari segi biaya operasional ”, ungkap Ian.

Bersambung (Tim)

Bagikan ini:

Posted in

Jangan Lewatkan