Sidoarjo, JP
Pekerjaan kontruksi penataan BMX track Banyuwangi yang dianggarkan dari APBN Kementerian PUPR Tahun Anggaran (TA) 2024 yang lokasi pekerjaannya berada di Kabupaten Banyuwangi dipastikan molor dari target awal.
Dari pantauan wartawan Jurnalpembangunanonline.com di lokasi pekerjaan (22/8), belum ada kegiatan sama sekali. Informasi yang diperoleh wartawan JP dari masyarakat sekitar lokasi, mengatakan belum ada kegiatan sama sekali.
“Untuk pekerjaan proyek dari Kementerian PUPR belum ada, yang ada hanya pekerjaan dari Dinas Kabupaten Banyuwangi, dan itupun baru saja selesai“, ungkap Herman.
Hasil penelusuran media JP Online dilaman LPSE Kementerian Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diketahui pemenang paket pekerjaan yang bernilai HPS Rp. 19.980.000.000,- yakni PT. DETIGA INTI TEKNIK SINERGI yang beralamat di Kendangsari Surabaya dengan penawaran Rp. 18.638.747,681,- (93%).
Dalam uraian proses lelang yang tertera di LPSE Kemen PUPR, awal proses lelang dimulai pada tanggal 6-12 Mei 2024, yakni pengumuman pasca kualifikasi. Pada tanggal 22-27 Mei 2024 masuk pada pengumuman pemenang lelang, dan pada 27 Mei-14 Juni merupakan waktu proses penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), kemudian dilanjutkan penandatanganan kontrak pada tanggal 28 Mei-14 Juni 2024.
Apabila mengacu pada proses lelang yang telah diuraikan diatas, maka seharusnya pekerjaan di lapangan (lokasi, red.) sudah dilaksanakan, tapi kenyataan di lapangan, wartawan JP Online tidak melihat adanya kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan PT. DETIGA INTI TEKNIK SINERGI selaku pemenang tender.
Any Virgiani selaku Kepala Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah II Jawa Timur kepada JP Online (23/8) mengatakan bahwa keterlambatan pekerjaan dikarenakan anggaran belum turun. “Anggaran turun minggu depan, sehingga saat ini untuk penerbitan SPPBJ belum bisa dilaksanakan, begitu juga dengan penandatanganan kontrak”, ujar Any Virgiani kepada JP Online.
Di tempat terpisah, keterangan yang diberikan Yuni Ahmat Erivianto, S.T., M.Eng. selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Prasarana Strategis II berbeda dengan pernyataan Any. “Anggaranya baru turun hari ini bang”, ujar Yuni.
Disinggung terkait alasan kenapa anggaran baru turun, kedua pejabat tersebut sepertinya sudah sepakat untuk tidak merespon pesan whatsapp yang dikirimkan JP Online.
Mengenai adanya kemungkinan pekerjaan akan molor, atau adanya kemungkinan perubahan waktu pelaksanaan, karena empat bulan lagi Tahun Anggaran 2024 akan tutup. Yuni dengan tegas mengatakan Kontraktor harus sanggup menyelesaikan.
“Kontraktor pemenang harus sanggup melaksanakan pekerjaan yang tertuang didalam isi rancangan kontrak pekerjaan yakni 180 hari kalender, apabila tidak sanggung maka pemenang cadangan yang mengerjakan, apabila pemenang cadangan tidak sanggup juga, maka otomatis akan tender ulang”, ungkap Yuni.
Sementara di tempat terpisah, Sekretaris LSM Badan Aliansi Patriot Indonesia (BAPDI) Darwin Natalis Sinaga, SH. saat dimintai tanggapan mengatakan penyebab keterlambatan tersebut harus ditelusuri.
“Nanti saya akan bersurat resmi ke Dirjen Cipta Karya perihal penyebab keterlambatan tersebut, mudah-mudahan Dirjen mau terbuka perihal keterlambatan tersebut”, ungkap Darwin.
Terkait belum dijawabnya pertanyaan JP Online mengenai alasan mengapa anggarannya terlambat turun, layak dinanti di edisi berikutnya.
Bersambung (Tim)
Posted in Jawa Timur
© 2024 JURNAL PEMBANGUNAN. All Rights Reserved. • Hak Jawab • Pedoman Media Siber • Privacy Policy • Redaksi • Tentang Kami