Sidoarjo, JP.
Indahnya warna warni PJU Tematik Perbatasan Waru Kabupaten Sdoarjo yang diharapkan masyarakat Sidoarjo akan menjadi salah satu icon baru hanya isapan jempol. Hal tersebut dikarenakan proyek yang baru selesai dikerjakan oleh Kontraktor sudah tidak indah lagi dipandang mata lantaran lampunya sudah banyak yang mati dan raib entah diambil siapa.
Dari pengamatan media JP di lokasi yang berada di perbatasan Kabupaten Sidoarjo (Waru, red.) dengan Kota Surabaya (30/11), beberapa lampu LED 20 watt yang sudah mati (pernah ditulis media ini 03/09), sampai berita ini naik kembali, belum diganti oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo.
Sementara untuk keberadaan lampu sorot 100 watt yang sampai saat ini belum juga dipasang oleh pihak DLHK, Edy Setiono, A.Td., MT. selaku Pejabat Pembuat Komitmen mengungkapkan demi menjaga keamanan lampu sorot, karena menurutnya banyak lampu sorot yang raib (konon katanya dimaling orang).
Begitu juga dengan kondisi baground acrylic yang sudah pecah tiang PJU nya juga belum diganti. Dari pengamatan Media JP, baground acrylic yang kondisinya sudah pecah jumlahnya bertambah banyak, dari yang sebelumnya hanya 6.
Seperti yang dimuat di edisi media JP sebelumnya, nama kegiatan tersebut yakni Pembangunan PJU Tematik (Artistic Lighting) Perbatasan Waru, Kode Tender 14948111, HPS Rp. 4.035.205.383,-, sumber pendanaan APBD Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran 2021, dilaksanakan oleh PT. Sarana Berkarya Sejahtera dengan nilai penawaran Rp. 3.080.846.210,- (76%).
Beberapa masyarakat (pedagang, red.) yang kesehariannya berdagang pada malam hari di seputaran Jembatan Fly Over Waru saat diwawancarai media JP, umumnya menyayangkan dengan hilangnya keindahan warna-warni lampu tematik. Menurut mereka saat proyek tersebut baru selesai dikerjakan, keindahan warna-warni lampu tematik tersebut sangat menarik.
“ Keindahan warna-warninya hanya sekitar 2 bulan saja mas, awalnya lampu yang mati itu di sisi Barat dan Timur jembatan, lama kelamaan lampu yang menyorot kembang juga ikutan mati “, ungkap Sulastri (bukan nama sebenarnya).
“ eman-eman mas, biaya buat lampu yang milliaran hanya bisa saya nikmati seumur jagung “,, timpal salah satu pedagang bunga yang berjualan di sepanjang jalan Raya Waru.
Terkait adanya dugaan ketidaksesuaian spek material/barang lampu didalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, LSM Aliansi Perduli Indonesia Jaya (APIJ) telah melayangkan surat pengaduan ke Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mempertanyakan tindak lanjut surat Pengaduan Masyakat (Dumas) yang telah dilayangkan LSM APIJ tanggal 08 September 2022.
Adapun perkembangan pengaduan surat LSM APIJ tersebut akan dikupas di edisi berikutnya.
Bersambung (Tim)
Posted in Sosial
© 2024 JURNAL PEMBANGUNAN. All Rights Reserved. • Hak Jawab • Pedoman Media Siber • Privacy Policy • Redaksi • Tentang Kami